Sebelum dijadikan diskotik, bangunan yang terletak di kota yang terletak di pinggir laut Mediterania itu adalah resort terkenal pada 1980-an hingga 1990-an, resort tersebut memang bergaya bangunan mediterania dengan kubah yang identik dengan umat Muslim. Resort tersebut ditutup dan dibuka lagi pada 19 Juni 2010 dan berganti wujud menjadi diskotik.
Video ramainya suasana di diskotik mirip mesjid :
Dalam situs simplynetworking.es, polemik ini timbul setelah ada seorang Muslim datang untuk melamar pekerjaan di sana, dia kaget setelah melihat nama, bangunan dan ciri-ciri Islam di diskotik itu. Sampai akhirnya meledak dan sejumlah umat Muslim Spanyol protes.
Mounir Benjelloum, wakil presiden Federasi Islam bertemu dengan pemilik diskotek. Pemilik tersebut berdailih, mereka tidak berniat menyerang siapapun. "Kami pengusaha, tidak mengerti agama, beberapa warga setempat mengusulkan nama tersebut sebagai nostalgia," kata Benjelloun menirukan pemilik. Menurut si pemilik, tempat disko La Meca itu dibuka pada 1989 sebagai bagian dari resort, banyak orang yang suka dengan tempat ini sehingga nama itu dipakai lagi.
Kini nama diskotek itu sudah bukan La Meca, tapi La Isla seperti yang tercantum dalam situs diskotik tersebut. Bentuk huruf yang semula mirip dengan huruf Arab juga berubah menjadi huruf biasa. Yang tersisa hanya kubah dan bentuk bangunannya yang sepintas mirip masjid.
Sekedar informasi tambahan selain berita heboh foto dan video mirip mesjid, yaitu berita Facebook ditutup dan Blackberry terancam ditutup akhir Januari ...