Dalam ilmu metafisika, dikenal sebuah istilah yang cukup populer, yaitu Aura. Pengertian Aura cukup lebar, namun bisa kita sebutkan Aura adalah bidang radiasi cahaya yang memancar disekitar objek benda. Jadi bisa disimpulkan, semua benda baik itu berujud (manusia, hewan, batu, dan benda-benda lain) dan tidak berujud (hantu, jin, malaikat) memiliki dan memancarkan radiasi cahaya.
Dalam budaya Indonesia sendiri, Aura sering dihubungkan dengan berbagai hal-hal yang berhubungan dengan mistis serta metafisika. Sebut saja tenaga dalam, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan jiwa manusia, seperti memanipulasi Aura untuk memikat lawan jenis (pelet), melukai dan mencelakakan (santet - teluh), kekuatan serta energi tenaga dalam, dan hal-hal lain.
Namun masalahnya, jarang sekali manusia yang mampu melihat Aura ini, karena memang Aura berhubungan dengan kemampuan metafisik serta kepekaan indra ke enam. Radiasi energi berbentuk cahaya tersebut memiliki tingkatan-tingkatan warna tertentu, yang dihubungkan dengan kekuatan, kemampuan, spesialisasi, karakter dan bahkan perasaan.
Sebenarnya, konsep Aura dan ilmu serta pengetahuan tentang Aura ini berasal dari Teologi dan budaya India. Bisa dilihat dari Simbol Buddhis yang digambarkan memiliki lapisan cahaya berwarna di sekeliling tubuhnya.
Namun berdasarkan penelitian dan analisa budaya, ditemukan bahwa konsep Aura ini hampir merata terdapat di semua agama. Budha, Hindu, Mistisme, Kabbalah, Kristen, Katolik, bahkan juga Islam. Penggambaran aura dari aliran keagamaan ini mengarah dan berkaitan dengan jiwa, atau tubuh astral, atau energi spiritual.
Namun dunia modern, beserta teknologi canggihnya telah mampu menciptakan berbagai alat dan media untuk menangkap dan melihat aura. Sebutlah Kamera Kirlian, kamera yang mampu memotret pancaran radiasi aura disekitar tubuh object yang difoto, dan dengan teknologi, kini manusia bisa menganalisa kesehatan, sifat, karakter, dan hal-hal lain dari pancaran aura seseorang.
Itulah sekilas informasi dan pengetahuan tentang Aura.