Nama tempat tersebut adalah hutan Aokigahara, atau disebut dengan "Jukai" yang artinya lautan pohon. Budaya Jepang memang cukup memberikan toleransi terhadap bunuh diri. Karena bunuh diri dianggap sebagai bentuk kesucian atau harga diri dan kehormatan. Sehingga tak heran kasus bunuh diri begitu banyak terjadi di Jepang.
Jasad orang bunuh diri yang sudah bertahun-tahun |
Namun yang menarik adalah tentang pilihan hutan Aokigahara yang terletak di wilayah gunung Fuji sebagai tempat terbanyak orang melakukan bunuh diri. Sampai-sampai hutan itu disebut HotSpot bunuh diri Jepang. Tercatat setidaknya setiap tahun ditemukan 100 lebih orang yang mati bunuh diri di hutan tersebut.
Para peneliti tidak bisa memahami mengapa orang-orang tersebut lebih memilih bunuh diri di hutan itu, namun menurut sebagian orang dipercaya bahwa trend menggantung diri di hutan Aokigahara berawal dan terinspirasi dari sebuah novel.
Budaya yang longgar akan bunuh diri, mitos-mitos kepercayaan Jepang, memang menumbuhkan pikiran tentang bunuh diri sebagai salah satu jalan keluar dan solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Menurut Poztmo, bunuh diri bukan jalan keluar, namun sebuah kebodohan dan tindakan pengecut orang-orang yang tidak berani menghadapi masalah dan kenyataan kehidupan.
Hargailah hidupmu.