Makan serangga kabarnya menjadi cara efektif menyelamatkan hutan hujan dan mengurangi emisi karbon global. Hal ini guna memperbaiki diet dan memotong anggaran makanan.
Van Huis mengatakan, di tiap gigitan serangga mengandung lebih banyak protein dibanding hewan ternak seperti sapi dan kambing. Seperti dikutip Straits Times, biaya pembiakkan serangga pun lebih sedikit dan tak memiliki banyak jejak karbon.
“Anak-anak tak punya masalah makan serangga, namun berbeda dengan orang dewasa yang telah memiliki pola makan lebih dulu,” papar Van Huis. “Hanya dengan mencoba secara langsung orang dewasa bisa mengubah pemikirannya,” lanjut professor Wageningen University itu.
Masalah yang dihadapi orang dewasa bersifat psikologis, paparnya. Demi menarik minat masyarakat mengonsumsi serangga, Van Huis dan tim bekerjasama dengan sekolah masak lokal guna menyediakan buku resep yang dilengkapi menu menarik.
sumber