Padi sebagai bahan makanan pokok sangat penting bagi orang yang tiap hari makan nasi. Sudah menjadi semacam kepercayaan bahwa jika tidak makan nasi biasa orang Indonesia merasa belum makan dan perutnya tidak kenyang walau sudah makan segala macam jenis makanan.
Pada kesempatan ini, Portal Berita Terkini akan bercerita tentang Beras.
Beras
Beras secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari : aleuron yaitu lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit. Endosperma, yaitu tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan embrio yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras. (sumber Wikipedia)Ternyata dalam satu butir beras mayoritas didominasi oleh pati (sejenis polisakarida yang mengandung amilosa dan amilopektin) sebanyak 80-85 %. Beras juga mengandung protein, vitamin, mineral dan air. Beras mempunyai berbagai jenis warna, yang timbul secara genetik karena perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endospermia.
Jenis Beras Berdasarkan Warna
- Beras putih, berwarna seperti transparan disebabkan akibat hanya memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Jenis beras inilah yang sering kita makan dan merupakan komoditi beras yang paling banyak mengisi pasar.
- Beras merah, beras ini menjadi berwarna merah gelap karena memiliki aleuron yang mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu.
- Beras hitam, yaitu beras yang sangat langka, hal ini disebabkan oleh aleuron dan endospermia yang memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.
- Beras Ketan, bentuknya seperti beras berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin. Sedangkan ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.
Ada pula beras yang mengeluarkan aroma wangi seperti beras Cianjur Pandanwangi atau Rajalele. Beras ini mengeluarkan aroma saat di tanak, hal ini terjadi disebabkan karena beras tersebut melepaskan senyawa aromatik yang memberikan efek wangi saat tercium oleh hidung. Sifat ini diatur secara genetik dan menjadi objek rekayasa genetika beras.
Beras Merah
Dari berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras berwarna merah atau beras merah ternyata diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah telah dikenal sejak tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib pada waktu itu dipercaya memiliki kandungan medis yang bisa memulihkan kembali rasa tenang dan damai. Apabila dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah, tetapi hasil analisa menunjukkan nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih, dimana beras putih menghasilkan 349 kalori, sementara beras merah menghasilkan 353 kalori.Unsur gizi lain yang terkandung pada beras merah adalah fosfor dan selenium. Selenium adalah elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik.
Peroksida bisa berfungsi sebagai radikal bebas yang mampu meluruhkan asam lemak tidak jenuh dalam tubuh yang sudah terkenal sebagai penyebab penyakit berbahaya seperti kanker dan penyakit degeneratif lainnya. Ini membuat beras diyakini mampu membantu manusia mengobati kanker.