Artis yang juga salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan Rano Karno siap bertarung menuju kursi Gubernur DKI. Wakil Bupati Tangerang ini menyiapkan dua fokus utama bila nanti terpilih menggantikan Fauzi Bowo.
"Fokus saya hanya dua. Banjir dan macet," kata Rano Karno dalam perjalanan jelang peresmian Kantor Cabang Pelopor PDIP di Solo, Jawa Tengah.
Menurut Rano dua hal itu menjadi prioritas utama bila rakyat memilih dirinya. Bagaimana realisasi penanganan dua fokus utama permasalahan pelik di Jakarta itu?
Rano menilai, penanganan utama adalah perbaikan drainase Jakarta untuk mengatasi banjir. Kemudian, baru dimatangkan proyek jalur kereta api Mass Rapid Transit (MRT). Untuk penanganan banjir ini, Rano mengingatkan, jangan dulu dilakukan proyek MRT sebelum drainase diperbaiki.
Lalu apa cara Rano mengatasi macet? "Harus seperti Bangkok. Di sana itu sudah triple decker (jalan susun tiga)," jelas mantan pemeran "Si Doel Anak Sekolah" ini. Rano mengatakan, Bangkok termasuk salah satu kota termacet di dunia. Tetapi, saat jalan susun tiga diterapkan, kemacetan lambat laun terurai.
Untuk mengatasi kemacetan Jakarta ini, kata Rano, juga harus ditegaskan tentang kebijakan pembatasan kendaraan. Baik mobil ataupun motor. Karena, kata dia, pertambahan mobil di Jakarta mencapai 600 unit perhari. Sedangkan untuk sepeda motor bisa menembus angka 4.000 unit perhari.
"Bisa-bisa keluar garasi langsung macet. Ini sudah saya katakan sejak tujuh tahun lalu," tegas dia. Masalah kemacetan juga perlu melibatkan pemerintah daerah sekitar Jakarta. Sistem Megapolitan.
Meski demikian, Rano belum bisa memastikan apa dia akan maju atau tidak sebagai calon yang diusung PDIP. Karena saat ini, PDIP masih melakukan survei untuk menentukan siapa calon yang diusung. "Hasil survei nanti akan keluar akhir bulan ini," kata dia.
Apa alasan Rano ingin menjadi Gubernur DKI? "Kalau mau melihat hasil, harus menjadi pimpinan. Seenak-enaknya asisten sutradara, lebih enak sutradara. Bisa lebih kreatif," ucap Rano yang juga sutradara film ini.
"Fokus saya hanya dua. Banjir dan macet," kata Rano Karno dalam perjalanan jelang peresmian Kantor Cabang Pelopor PDIP di Solo, Jawa Tengah.
Menurut Rano dua hal itu menjadi prioritas utama bila rakyat memilih dirinya. Bagaimana realisasi penanganan dua fokus utama permasalahan pelik di Jakarta itu?
Rano menilai, penanganan utama adalah perbaikan drainase Jakarta untuk mengatasi banjir. Kemudian, baru dimatangkan proyek jalur kereta api Mass Rapid Transit (MRT). Untuk penanganan banjir ini, Rano mengingatkan, jangan dulu dilakukan proyek MRT sebelum drainase diperbaiki.
Lalu apa cara Rano mengatasi macet? "Harus seperti Bangkok. Di sana itu sudah triple decker (jalan susun tiga)," jelas mantan pemeran "Si Doel Anak Sekolah" ini. Rano mengatakan, Bangkok termasuk salah satu kota termacet di dunia. Tetapi, saat jalan susun tiga diterapkan, kemacetan lambat laun terurai.
Untuk mengatasi kemacetan Jakarta ini, kata Rano, juga harus ditegaskan tentang kebijakan pembatasan kendaraan. Baik mobil ataupun motor. Karena, kata dia, pertambahan mobil di Jakarta mencapai 600 unit perhari. Sedangkan untuk sepeda motor bisa menembus angka 4.000 unit perhari.
"Bisa-bisa keluar garasi langsung macet. Ini sudah saya katakan sejak tujuh tahun lalu," tegas dia. Masalah kemacetan juga perlu melibatkan pemerintah daerah sekitar Jakarta. Sistem Megapolitan.
Meski demikian, Rano belum bisa memastikan apa dia akan maju atau tidak sebagai calon yang diusung PDIP. Karena saat ini, PDIP masih melakukan survei untuk menentukan siapa calon yang diusung. "Hasil survei nanti akan keluar akhir bulan ini," kata dia.
Apa alasan Rano ingin menjadi Gubernur DKI? "Kalau mau melihat hasil, harus menjadi pimpinan. Seenak-enaknya asisten sutradara, lebih enak sutradara. Bisa lebih kreatif," ucap Rano yang juga sutradara film ini.