SENDU DI RAUT JELITA
Murung memendung awan
Memilukan mega di taman kelabu
Lalu angin datang mengalun kecewa
Membiarkan senyum tertutup debu
Wajah dahulu cerah yang memegah
Membuai setiap nadi yang terlewat
Seketika gelisah mulai tiba tak mengiba
Membuyarkan semua asa dan pikiran
Memekakkan mata dan telinga
Kasian melatiku,
Putihnya kini tertitik noda
Tipis memang,
Tapi begitu jelas sejauh indra melihat
Sendu di raut jelita
Yang kini hanya bisa memuram
Mencoba melepaskan penat
Yang sengaja terlekat didadanya
Apa yang memberatkan batinnya
Apa pula yang menahan langkahnya
Andai saja tak ada yang memasung jiwanya
Tak akan kubiarkan ada sendu di raut jelitanya
By: dadarguling
Rosa itu Dia
Dari kejauhan aku menatapnya, yakinku itu dia
Lalu aku berani lebih dekat dari tempat berdirinya
Belum dan tak berani menyapa, dia sibuk dengan teman wanitanya
Hanya mencuri pandang dan harap mata indahnya sedetik melihatku
Dari warna terang di bajunya
Lewat singkat tawa melebar bibirnya
Membuatku ingin semakin dekat dengannya
Sampai aku sedikit lagi lebih dekat
Entah kenapa jantung ini mendegupkan namanya
Rosa… itu dia
Senyumnya mengembang lagi dan yakin itu untukku
Sejak dulu wajahnya tak bisa berlalu
Sejenak hilang tapi saat itu pula kembali merayu
Menggoda pikiran untuk selalu rindu
Rosa… dia datang lagi
Dengan sapa hangat yang dulu diberi untukku
Memandangnya memerahkan wajahku
Menghentikan aliran darahku
Sapaannya mengunci lidahku
Menahan hembusan nafasku
Hingga dia kembali berlalu dari pandanganku
Tapi masih dengan senyuman itu
Rosa… itu dia, gadis beliaku dulu…
LelaKiku
Kita telah bersama-sama melewati semua hingga bisa sampai di garis ini. Kita telah memandang langit lekat-lekat dan awan yang berarak sambil bercerita tentang masa depan. Kita, aku dan kamu, merajut benang mimpi sepanjang nafas hidup untuk meraih kebahagiaan. Kau pegang erat tanganku meski aku takkan pernah lari darimu. Saat senja turun perlahan-lahan, aku berbisik dalah hatiku : “beruntungnya aku mendapatkan mu, sehingga senja itu selamanya keemasan”.
Di setiap detik, aku membacamu. Mungkin kamu tak tahu itu atau mungkin kamu pura-pura tidak tahu (gue suka gaya loe!). dari hari ke hari, dari hati ke hati. Aku sudah menginjak berbagai dimensi ruang dan waktu, tapi semesta yang kau punya terlalu kaya, terlalu ajaib bagiku. Semakin aku membacamu, semakin aku terpukau.
Saat gelombang duka menguji kita, kaulah yang paling tegar menghadapi diriku yang terkadang sangat labil. Kau, kapan terakhir kamu marah ? aku bahkan tak ingat lagi. Dan aku ? haha, kamu mungkin tak pernah menunggu kapan aku bisa berhenti memasang wajah berkerut-kerut dan berteriak seperti orang gila, karna itu mustahil terjadi. Perempuan seperti ku tak akan pernah berhenti marah-marah (kelebihan zat besi deh kayanya, hoho)
Aku sering menangis kekanak-kanakan dan aku bersyukur kamu sangat dewasa. Meski kau tak berkata apa-apa untuk menenangkanku, bagiku diammu adalah obatnya. Karena kau tahu, aku slalu kembali. Dan diammu itu seksi, lebih seksi di banding kamu tertawa terbahak-bahak.
Aku ingat saat kamu bilang padaku : “ aku tidak seperti lelaki lain, aku tidak akan berubah”. Dan kau telah membuktikan janjimu hingga detik ini dan semoga selamanya. Kau tak pernag berubah, kau slalu baik sejak awal. Waktu berputar lebih cepat dari yang ku duga dan kulihat diriku telah menyatu dalam dirimu. Terkadang kita tertawa dan berkata : “ahh, ternyata kita sama”, padahal tak ada manusia yang sama. Masa-masa berat dalam kehidupan kita adalah masa-masa bahagia. Yeaah, happiness is everywhere!
Demikianlah beerapa contoh puisi rindu buat kekasih hat untuk menambah koleksi puisi anda,