Beberapa hari yang lalu, Departemen Luar Negeri AS terlibat dalam kegiatan favoritnya - mengajar demokrasi dunia dan hak asasi manusia. Namun, kali ini hal itu dilakukan tidak melalui, melemparkan bom-kebiasaan cara, tetapi hanya secara lisan. Departemen Luar Negeri disampaikan kepada laporan kemajuan masyarakat pada topik menarik dari "menghormati hak asasi manusia di dunia pada 2011," dan saya akan memberitahu Anda, kesimpulan dari laporan ini benar-benar mengejutkan bagi imajinasi yang tidak terlatih.
Kenyataan bahwa Rusia secara tradisional telah ditendang dalam laporan ini adalah tidak ada berita. Sebaliknya, planet kita akan mulai berputar pada arah yang berlawanan jika Amerika Serikat mengakui situasi yang memuaskan hak asasi manusia di Federasi Rusia. Tapi ternyata bahwa situasi hak asasi manusia telah meningkatkan di negara-negara tersapu oleh angin badai musim semi "Arab" - yaitu, Tunisia, Mesir, dan, tentu saja, Libya. Di mana lagi tetapi di Libya seseorang dapat mengharapkan mekarnya demokrasi, toleransi dan kebenaran politik?
