Jumat, 22 Juli 2011

Karapan Marmut, Tradisi Sambut Musim Kemarau

Author: okezone.com
PROBOLINGGO- Karapan Sapi sudah dikenal sebagai tradisi budaya Madura. Tapi bagaimana dengan Karapan Marmut?.

Karapan atau balapan marmut ini adalah salah satu tradisi warga Madura yang tinggal Probolinggo dalam menyambut datangnya musim kemarau.

Karapan Marmut sama seperti Karapan Sapi yang memiliki sirkuit atau arena balap dan joki, serta pengibar bendera untuk memulai balapan.

Dari dua marmut yang merupakan hewan peliharaan diperlombakan, yang paling cepat mencapai garis finish adalah pemenang dari Karapan Marmut.

Hanya saja, yang membedakannya adalah dalam Karapan Marmut, sang joki tidak menaiki marmut seperti Karapan Sapi. Sang joki berlari di belakang sambil memacu marmut dari belakang dengan rumbai rumba agar berlari kencang

Sirkuit atau arena balapan juga hanya berukuran 2 meter kali 50 meter saja, mengingat tubuh binatang ini berukuran kecil.

Dalam balapan kali ini, karapan dimenangkan tiga orang juaranya untuk mempereutkan sebuah televisi dan kambing.

Pemenang Karapan Marmut kali ini, Suharlan, mengungkapkan kemenangannya disebabkan marmut yang dimilikinya sudah disiapkan, diterapi, diberi ramuan, dan ilmu tenaga dalam.